Kenapa Thai Tea Laris di Indonesia?
Sebenarnya, Thai tea yang berasal dari negeri Gajah Putih ini bukanlah jenis minuman yang baru. Namun, dalam setahun terakhir, bisnis Thai tea menjadi populer di Indonesia dengan munculnya kedai Thai tea di berbagai pusat perbelanjaan. Yang membedakan Thai tea dari teh lain adalah wangi rempah yang kental karena dimasak dengan air bunga jeruk, adas manis, dan asam jawa yang membuat setiap seruputanya terasa penuh cita rasa.
Dulu, King Thai Tea memulai pemasaran Thai tea dengan kemasan botol yang bisa dibeli baik secara online maupun di toko konvensional. Namun sekarang, fenomena ini bergeser menjadi minuman manis dingin yang kebanyakan dipesan untuk dibawa pulang ataupun dinikmati sambil berjalan-jalan di pusat perbelanjaan.
Sebelum Thai tea berkembang, di Indonesia juga sudah muncul fenomena bubble drink semacam Chatime atau Sharetea. Tampaknya, orang Indonesia memang menyukai minuman manis yang disajikan dingin dan mudah dibawa ke mana-mana. Apalagi, cuaca tropis di Thailand dan Indonesia juga membuat orang cepat haus dan membutuhkan minuman yang menyegarkan.
Potensi Bisnis Thai Tea di Indonesia
Walaupun sudah muncul beberapa pemain dominan dalam bisnis Thai tea di Indonesia, potensi bisnis tersebut tetap terbuka lebar jika Anda tertarik untuk menjualnya. Bagaimanapun juga, persaingan antara satu merek dan merek lain masih sangat ketat. Belum ada produk yang menonjol karena inovasi unik, karena hampir tiap gerai memproduksi minuman yang kurang lebih sama, baik dalam hal packaging maupun rasa.
Sebagai pertimbangan lanjutan, ini dia 3 alasan kenapa bisnis Thai tea punya potensi tinggi untuk dikembangkan!
1. Modal Minim dengan Profit yang Menggiurkan
Jika Anda mencari peluang bisnis baru namun belum memiliki modal yang kuat, bisnis Thai tea ini bisa jadi pilihan untukmu, sebab modal untuk memulai bisnis minuman Thai tea nggak terlalu tinggi. Ambil saja contoh King Thai Tea yang populer di Bandung. Mereka hanya mengeluarkan modal Rp 15 juta di awal operasional dan dalam tiga bulan mereka berhasil melunasi pinjaman modal tersebut.
Modal awal ini biasanya digunakan untuk membeli bahan baku produk minuman, seperti susu, teh, dan kemasan plastik. Jika Anda berencana untuk membukanya di pusat perbelanjaan, tinggal tambahkan uang sewa bulanan dalam modal awal dan mesin-mesin pendukung produksi jika dibutuhkan. Dengan anggapan bahwa minumanmu laku 50 gelas per hari dengan harga Rp 15.000 menggunakan jumlah modal yang sama dengan contoh di atas, Anda bisa mencapai profit hingga 100% setiap bulannya.
2. Mudah Dibuat oleh Siapa Saja
Bisnis Thai tea sangat mudah dijalankan karena bahan-bahan dasar yang dibutuhkan untuk membuatnya pun cukup sedikit, yaitu teh merah Thailand dengan susu kental manis dan krim.
Lain halnya dengan menjual kopi, bisnis Thai tea nggak membutuhkan keterampilan yang khusus seperti barista. Anda pun bisa menjalankannya tanpa harus memiliki pengalaman di bidang kuliner. Anda juga bisa mencari karyawan dengan mudah karena proses pembuatan Thai tea tergolong sangat sederhana; mereka hanya perlu mengikuti resep yang sudah ada!
3. Bisa Berinovasi dengan Bebas
Sebagai salah satu produk yang baru yang populer, bisnis Thai tea di Indonesia masih sangat terbuka untuk dikembangkan. Lihat saja Chapayom Indonesia yang nggak mau hanya menjual rasa original. Mereka juga mengkombinasikan topping seperti cincau dan es krim untuk menemani sajian Thai tea bagi pelanggan . Dengan bahan dasar Thai tea yang kaya rasa, Anda juga bisa membuat produk lain yang serupa, seperti puding dan kue rasa Thai tea.
Nggak hanya itu, Anda juga harus memikirkan kemasan yang kreatif agar bisa lebih menonjol dibandingkan kompetitor yang lain. Pikirkan bagaimana produkmu bisa dikonsumsi dan terlihat menarik di media sosial yang kini menjadi jalur pemasaran utama kalangan anak muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar